Menilik Gereja Katolik di Serambi Mekkah Indonesia

Menilik Gereja Katolik di Serambi Mekkah Indonesia

Mungkin akan menjadi pertanyaan seperti apa gereja Katolik yang ada di Negeri Syariat. Aceh memang memiliki aturan-aturan syariat untuk daerahnya, namun tidak menutup diri dari eksistensi agama lain. Kepala Dinas Syariat Islam Aceh, Syahrizal Abbas, semua umat beragama memiliki hak dan kesempatan hidup yang sama di Aceh.

Menurut Pastor Efran Sinaga, Aceh menunjukkan sikap yang terbuka terhadap keberadaan gereja-gereja umat Katolik. Aceh terbuka untuk umat-umat agama lain, selain Islam. Syahrizal Abbas menyatakan, Aceh bukan daerah eksklusif para muslim saja.

Aceh memberi kesempatan untuk menjalankan upacara keagamaan agamnya masing masing. Namun tetap harus menaaati peraturan yang berlaku. Hidup berdampingan antar agama dapat selalu diwujudkan ketika ada kerjasama antar berbagai pihak.

Salah satunya di kota berjuluk Serambi Mekkahnya Indonesia ini. Anda akan tetap bisa menemukan tempat ibadah agama lain di sana. Salah satunya gereja untuk umat Katolik ini. Agar lebih jelas, Anda bisa melihat sejarah dan perkembangannya di bawah ini.

Sejarah Singkat Gereja Katolik yang Ada di Aceh

Gereja umat Katolik di Banda Aceh sudah ada sejak 378 tahun yang lalu, didahului hadirnya Katolik di Tanah Rencong.  Umat Katolik, terutama orang-orang Belanda, telah menduduki Banda Aceh sebelum tahun 1638. Selang beberapa ratus tahun kemudian, paroki di Banda Aceh terbentuk tepatnya tahun 1874.

Ketika itu hadirlah dua martir di Banda Aceh bernama Beato Dionisius dan Redemptus. Kedatangan mereka beserta utusan Raja Portugis lainnya dianggap sebagai misi kristenisasi. Hal tersebut membuat mereka dibunuh pada 29 November 1638.

Setelah tragedi itu, dua martir tersebut diperingati setiap tanggal tersebut di gereja Katolik setelah berativikasi dari Paus Leo XIII. Menurut Pastur Efran, kedua orang itu diduga telah dibunuh oleh penduduk lokal.

Diduga penyebabnya karena VOC  (Vereenigde Oostindische Compagnie), perusahaan dagang Belanda yang telah menghasut. Hal tersebut sebagai upaya menghancurkan hubungan baik antara Aceh dengan Portugis. Menurut berbagai literatur, negara-negara di kawasan Asia Tenggara sebenarnya dapat menerima agama-agama dari luar kawasan tersebut.

Contohnya seperti Hindu, Buddha, Kristen dan Islam. Namun VOC menjadi dalang pemecah belah kala itu. Di abad ke-18, bubarnya VOC menjadikan Belanda lebih melunak terhadap misi Katolik di daerah berjuluk Serambi Mekkah itu. Dan kemudian gereja umat Katolik ini mulai berkembang di Aceh.

Menilik Gereja Katolik di Serambi Mekkah Indonesia
Menilik Gereja Katolik di Serambi Mekkah Indonesia

Gereja Katolik Hati Kudus, Satu-satunya di Banda Aceh

Gereja Hati Kudus atau biasa disingkat GKHK merupakan satu-satunya gereja umat Katolik di ibukota provinsi tersebut. Konon katanya, keberadaan gereja ini ada sejak zaman Belanda menduduki wilayah negara ini. Gereja ini hadir setelah gereja untuk umat Katolik Stasi Santa Maria Pulau Weh didirikan tahun 1890.

Gereja di Pulau Weh itu disebut menjadi yang tertua di Aceh. GKHK menjadi saksi bisu rangkaian peristiwa sejarah hadirnya Katolik di Serambi Mekkah. Gereja GKHK diresmikan oleh Pastor Kepala bernama Augustinus Huijbregets untuk ibadah pada tanggal 26 September 1926.

Dari tanggal peresmiaannya maka kita dapat mengetahui kehadiran Katolik di Aceh terbilang lama. Dari segi arsitektur, GKHK memiliki perpaduan antara gaya tropis dan kolonial Eropa; Romanesque dan Mudejar. Setiap sudutnya menyimpan arti.

Sebuah menara dan sudut-sudut berbentuk persegi tegas menggambarkan jalan spiritual umat Katolik kepada Tuhannya dalam kesatuan yang metaforis. Pintu GKHK terdiri dari satu pintu utama dan tiga pintu.

Pintu-pintunya dilengkapi dengan dua bejana kecil tempat air suci bergambar malaikat bersayap yang terlapisi verdigris. Kursi-kursi kayu berwarna merah mewarnai jalan menuju altar. Bagi umat yang ingin berdoa secara khusus, terdapat ruang adorasi. Gereja Katolik ini akan selalu menarik untuk diikuti kisahnya.

Baca juga : 7 Sakramen Yang Ada Dalam Gereja Katolik

Ask Insight Tour